R VIVAnews - Mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede mengungkapkan pada waktu penyelamatan (bail out) Bank Century dilakukan, kondisi perekonomian global pada 2008 itu dalam keadaan krisis.
"Kondisi saat itu memang menakutkan tetapi belum tahap panik," ujar dia ketika menjawab pertanyaan dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Century Anas Urbaningrum dalam Rapat Pansus di Gedung DPR/MPR RI Jakarta Kamis 14 Januari 2010 malam.
Menurut dia langkah penyelamatan terhadap Bank Century pada waktu itu bertujuan untuk mencegah krisis.
Lebih lanjut Raden menjelaskan kebijakan penyelamatan Bank Century juga didasarkan pada Bank Indonesia dan data dari luar yaitu keadaan pasar keuangan, credit defaults swap (CDS), keadaan pasar uang, serta data-data lain seperti kurs, cadangan devisa, pasar modal, banking pressure index (BPI).
"Sebagai sekretaris KSSK waktu itu saya bantu Ketua melihat ini secara menyeluruh, kebijakan yang diambil tidak selamatkan Century saja, ada banyak kebijakan, bahkan puluhan kebijakan salah satunya menyelamatkan Century," katanya.
"Kondisi saat itu memang menakutkan tetapi belum tahap panik," ujar dia ketika menjawab pertanyaan dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Century Anas Urbaningrum dalam Rapat Pansus di Gedung DPR/MPR RI Jakarta Kamis 14 Januari 2010 malam.
Menurut dia langkah penyelamatan terhadap Bank Century pada waktu itu bertujuan untuk mencegah krisis.
Lebih lanjut Raden menjelaskan kebijakan penyelamatan Bank Century juga didasarkan pada Bank Indonesia dan data dari luar yaitu keadaan pasar keuangan, credit defaults swap (CDS), keadaan pasar uang, serta data-data lain seperti kurs, cadangan devisa, pasar modal, banking pressure index (BPI).
"Sebagai sekretaris KSSK waktu itu saya bantu Ketua melihat ini secara menyeluruh, kebijakan yang diambil tidak selamatkan Century saja, ada banyak kebijakan, bahkan puluhan kebijakan salah satunya menyelamatkan Century," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar