VIVAnews - Calon Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, akan membawa sejumlah misi saat menjalani fit and proper test(uji kelayakan dan kepatutan) oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut dia, misi dan program utama yang akan ditekankan adalah upaya intermediasi perbankan agar berjalan efektif. Itu sangat terkait dengan upaya menekan spread suku bunga kredit dan deposito.
"Yang pasti, nanti saya memasukkan bahan presentasi pada waktu fit and proper test. Ini upaya kami untuk mengamankan agar intermediasi perbankan mampu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata dia Jakarta, 3 Juni 2010.
Menurut dia, bukan hanya pertumbuhan kredit yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi. BI juga harus berusaha menjaga likuiditas agar tak berlebih dan tak kurang.
Sebab, jika likuiditas kurang, akan menyebabkan bunga naik. "Berbicara mengenai tingkat bunga, kami masih tetap meneruskan upaya-upaya agar biaya intermediasi, spread perbankan secara bertahap didorong untuk turun," ujarnya.
Sejumlah ekonom menilai Darmin memang merupakan sosok yang tepat untuk mengisi jabatan Gubernur BI. Alasannya, dia berpengalaman dan memahami kebijakan fiskal dan moneter sehingga bisa menjadi jembatan antara Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan.
Selain itu, masuknya Darmin di Bank Indonesia diharapkan bisa memperbaiki kelemahan bank sentral, misalnya soal good governance dan kelemahan pengawasan bank. "Jangan ada lagi kasus Bank Century," ujar analis perbankan Mirza Adityaswara beberapa waktu lalu.
Darmin adalah satu-satunya calon yang diusung oleh SBY. Karena cuma satu, ada kekhawatiran DPR tidak setuju dengan usulan tersebut.
Ketika hal itu ditanyakan kepada Darmin, dia menjawab singkat, "Saya tak perlu memikirkan itu, saya berjalan saja." (hs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar