VIVAnews -- Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo awalnya mencoba melerai aksi warga yang mencoba menghadang kereta yang ditumpangi 'Bonek', justru menjadi bual-bualan warga yang melempari dirinya dengan batu.
Saat itu, kondisi stasiun Jebres, Solo sempat menjadi pemberhentian para bonek yang akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Karena kesal dengan aksi bonek, merek pun melakukan aki lempar batu ke arah kereta yang ditumpangi Bonek.
Sambil mengenggam megaphone, Alex bersama Kapoltabes Surakarta Kombes Joko Irwanto dan sejumlah Brimob yang mengawalnya, berdiri di depan lokomotif. Alex berteriak meminta kepada warga tidak melakukan pelemparan batu kepada penumpang 'Bonek' yang ada dalam kereta.
Namun, imbauan tersebut tidak dihiraukan warga, bahkan makin beringas melakukan pelemparan hingga mengenai tubuh dan wajah Kapolda Jateng ini. Tidak ingin mengambil resiko, Alex pun akhirnya turun dari lokomotif dan memilih untuk menghindar.
Setelah tiba di Stasiun Palur, Alex memeriksa keadaannya, dan memang Alex merasakan tubuhnya terluka akibat lemparan batu ke arah dia. beruntung Alex tidak mengalami luka parah, hanya memar saja.
Sebelumnya, ribuan warga Solo yang kesal dengan tingkah pendukung fanatik 'Persebaya' atau 'Bonek' hingga kini masih berada di pinggir rel kereta api yang menghubungkan antara Solo-Surabaya, tepatnya di daerah Mojolapan.
Mereka nampaknya sengaja menghambat laju Kereta Api Pasundan yang akan menuju Surabaya. Tidak ingin mengambil resiko, perjalanan di hentikan sementara di stasiun stasiun Jebres, Solo, hingga jalur dibuka kembali.
"Tidak bisa dilanjutkan karena di daerah Mojolapan, banyak warga yang berkumpul di rel kereta. Sehingga kami sulit melintasi jalur itu," ujar salah seorang petugas yang ditemui VIVAnews, Minggu 24 Januari 2010.
Mereka berkumpul dan menghadang kereta api yang di tumpangi bonek yang akan melintas di Stasiun Purwosari, juga ada massa bonek yang masih menunggu di sekitar perlintasan rel kereta api, meskipun hujan deras.
Mereka terlihat mengambil batu yang terdapat di sekitar perlintasan. Bahkan, setiap ada kereta yang lewat, mereka mencoba mendekat untuk memastikan apakah kereta itu membawa rombongan bonek apa tidak.
Untuk menjaga keamanan, pihak Kepolisian mengerahkan petugas dari berbagai pasukan. Bahkan, anjing pelacak juga dikerahkan. Situasi di Stasiun Purwosari cukup menegangkan. Pasalnya, massa berteriak-teriak dan memukuli gerbong yang diparkir di perlintasan stasiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar