Jakarta - Puluhan ribu orang diprediksi ikut dalam aksi 9 Desember memperingati Hari Antikorupsi. Aksi massa itu akan dipusatkan di kawasan Monumen Nasional dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Menurut aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Adhie Massardi, aksi besok akan dihadiri 40 elemen masyarakat antikorupsi. Saat ini Adhie dan rekan-rekannya sedang menggodok aksi apa saja yang akan digelar besok.
"Persiapan belum matang, tapi hari ini akan dimatangkan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Adhie ketika dihubungi Tempo.
Adhie tak bisa memprediksi berapa orang yang akan hadir dalam aksi besok. Sampai sekarang, dia dan rekan-rekannya terus mengajak semua elemen masyarakat untuk hadir. Dalam hitungan kasarnya, Adhie memprediksi yang hadir sekitar 30 ribu orang. "Bisa jadi lebih," tandas dia.
Adhie juga ingin meminimalisir jumlah 'penumpang gelap' yang mencoba menyusup dalam aksi 9 Desember. Dia mengimbau setiap elemen diwajibkan mengkoordinasi massanya sendiri. Namun dia tak memungkiri kalau nantinya masih ada 'pembonceng'.
"Setiap elemen harus bertanggung jawab atas massanya masing-masing. Untuk antisipasi penyusupan kami sudah kordinasi dengan pihak polisi," kata mantan juru bicara kepresidenan di era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Salah seorang penggagas aksi Ray Rangkuti, saat dihubungi Tempo, mengatakan aksi turun ke jalan besok bakal diperingati berbeda. "Tidak ada orasi yang disampaikan, yang ada hanya nyanyian dan doa bersama," ujarnya.
Ray, yang lebih optimistis, mengatakan jumlah peserta aksi 9 Desember diperkirakan mencapai 100 ribu orang, meski hingga siang tadi belum ada data pasti mengenai kepastian jumlah itu. "Kan bisa saja peserta demo tiba-tiba batal ikut."
Peserta aksi unjuk rasa, lanjut Ray, terdiri dari tokoh agama, organisasi kepemudaan dan mahasiswa. "Acara akan dibuka oleh Edo Kondologit dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu setelah itu masing-masing perwakilan membacakan doa dari Hazim Muzadi."
Ray menjamin aksi demo besok berjalan damai. Dia juga menepis dugaan Presiden soal 'penumpang gelap'. "Itu hanya rumor ketakutan saja, kalau memang sudah tahu bakal ada penumpang gelap, tangkap saja," kilahnya.
Organisasi Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Hizbut Tahrir Indonesia dipastikan ikut serta dalam aksi besok. Kompak, Indonesia Corruption Watch, dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) juga bakal ikut serta. Tak lupa mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ikut meramaikan aksi itu. "Aksi besok akan didominasi mahasiswa. Kami para aktivis mau memandu mereka secara politik," kata Adhie.
Aksi 9 Desember juga bakal dihadiri beberapa tokoh politik seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Effendy Gazali (Kompak), Usman Hamid (Kontras), Yudi Latief, dan Khofifah Indar Parawangsa.
Polda Metro Jaya menyiapkan ribuan personel untuk menjaga ketertiban aksi. "Kekuatan personel kami besok ada 9.000 personel ditambah satuan cadangan 4.000 personel, tapi tentu berapa personel yang akan diturunkan tergantung pada perkembangan situasi," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar.
Personel kepolisian yang akan diturunkan besok akan disebar di sejumlah titik sentral aksi dan pengawalan dari lokasi keberangkatan aksi hingga ke lokasi aksi. "Kami berharap aksi besok lancar, mematuhi aturan dan tidak ada kerusuhan," kata Boy.
Menurut aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) Adhie Massardi, aksi besok akan dihadiri 40 elemen masyarakat antikorupsi. Saat ini Adhie dan rekan-rekannya sedang menggodok aksi apa saja yang akan digelar besok.
"Persiapan belum matang, tapi hari ini akan dimatangkan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," kata Adhie ketika dihubungi Tempo.
Adhie tak bisa memprediksi berapa orang yang akan hadir dalam aksi besok. Sampai sekarang, dia dan rekan-rekannya terus mengajak semua elemen masyarakat untuk hadir. Dalam hitungan kasarnya, Adhie memprediksi yang hadir sekitar 30 ribu orang. "Bisa jadi lebih," tandas dia.
Adhie juga ingin meminimalisir jumlah 'penumpang gelap' yang mencoba menyusup dalam aksi 9 Desember. Dia mengimbau setiap elemen diwajibkan mengkoordinasi massanya sendiri. Namun dia tak memungkiri kalau nantinya masih ada 'pembonceng'.
"Setiap elemen harus bertanggung jawab atas massanya masing-masing. Untuk antisipasi penyusupan kami sudah kordinasi dengan pihak polisi," kata mantan juru bicara kepresidenan di era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Salah seorang penggagas aksi Ray Rangkuti, saat dihubungi Tempo, mengatakan aksi turun ke jalan besok bakal diperingati berbeda. "Tidak ada orasi yang disampaikan, yang ada hanya nyanyian dan doa bersama," ujarnya.
Ray, yang lebih optimistis, mengatakan jumlah peserta aksi 9 Desember diperkirakan mencapai 100 ribu orang, meski hingga siang tadi belum ada data pasti mengenai kepastian jumlah itu. "Kan bisa saja peserta demo tiba-tiba batal ikut."
Peserta aksi unjuk rasa, lanjut Ray, terdiri dari tokoh agama, organisasi kepemudaan dan mahasiswa. "Acara akan dibuka oleh Edo Kondologit dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu setelah itu masing-masing perwakilan membacakan doa dari Hazim Muzadi."
Ray menjamin aksi demo besok berjalan damai. Dia juga menepis dugaan Presiden soal 'penumpang gelap'. "Itu hanya rumor ketakutan saja, kalau memang sudah tahu bakal ada penumpang gelap, tangkap saja," kilahnya.
Organisasi Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Hizbut Tahrir Indonesia dipastikan ikut serta dalam aksi besok. Kompak, Indonesia Corruption Watch, dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) juga bakal ikut serta. Tak lupa mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ikut meramaikan aksi itu. "Aksi besok akan didominasi mahasiswa. Kami para aktivis mau memandu mereka secara politik," kata Adhie.
Aksi 9 Desember juga bakal dihadiri beberapa tokoh politik seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Effendy Gazali (Kompak), Usman Hamid (Kontras), Yudi Latief, dan Khofifah Indar Parawangsa.
Polda Metro Jaya menyiapkan ribuan personel untuk menjaga ketertiban aksi. "Kekuatan personel kami besok ada 9.000 personel ditambah satuan cadangan 4.000 personel, tapi tentu berapa personel yang akan diturunkan tergantung pada perkembangan situasi," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar.
Personel kepolisian yang akan diturunkan besok akan disebar di sejumlah titik sentral aksi dan pengawalan dari lokasi keberangkatan aksi hingga ke lokasi aksi. "Kami berharap aksi besok lancar, mematuhi aturan dan tidak ada kerusuhan," kata Boy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar